Pegelaran Seni

Bunyi Perjuangan Kebudayaan Dalam Laju Zaman

Oleh: Jean Ferdinando

UKM Sarang Semut (Sarana Pengembangan Seni Mahasiswa Universitas Tanjungpura) membawakan sebuah pementasan bertajuk “Ne’ Baruang urban” di Taman Budaya Kalimantan Barat, selama 2 (dua) hari pada Jumat dan Sabtu, 1-2 November 2024. Semarak perjuangan dituangkan di dalam musik yang mana alat musik tradisional Dayak dan modern dengan elemen urban dipadukan menjadi satu.

Bunyi pada alat musik yang sangat kental dan lirik Dayak Kanayatn ditambah sedikit alat musik modern yang dibawakan dengan amat emosional dan menggugah, bernuansakan layaknya gaya aksi panggung band Tashoora dan Barasuara dengan genre alternative rock itu memberikan petunjuk bahwasanya ini mengisyaratkan perjuangan dan bentuk pelestarian kebudayaan di tengah laju arus era modernisasi.

Kesan perjuangan itu pula tidak hanya tersirat dari musiknya, tetapi juga dengan penggunaan ikatan kepala pada setiap pemain yang tampil, itu sudah semakin memperjelas isyarat tersebut. Musik yang emosional dan pembawaan yang gagah, kan?

Selain itu, hal yang sangat membuat saya takjub adalah bentuk set hiasan pagar-pagar bambu yang dibentuk dengan unik, di bagian dalam dibuat sedikit berantakan dan di luarnya dibuat dengan bentuk menyerupai kotak-kotak yang saya masih tidak tahu apa artinya tapi itu adalah set hiasan yang sangat unik dan itu membuat saya berspekulasi kalau bentuk itu pasti dibuat dengan makna. Tentu, tetap berhubungan dengan musik yang dimainkan.

Pementasan musik malam itu bisa dibilang sukses. Bagaimana tidak? Kita melihat kematangan pementasannya hampir dari segala aspek cukup rapi, apalagi membawa bawa kata “urban” yang mana kata itu justru membuat golongan muda penasaran ingin menonton, mengisyaratkan bahwa pertunjukan ini dibuat dengan semangat inklusif dan antargenerasi, tidak cuma untuk dinikmati satu generasi saja.

Dengan tepuk tangan luar biasa oleh penonton dan juga sampai didatangi oleh beberapa tokoh musik daerah hingga turis asing yang juga mengapresiasi mereka. Artinya, animo atas pertunjukan ini sejak awal sudah mengundang lapisan masyarakat lokal hingga global.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *